Every moment is awesome

Senin, 06 Juli 2015

DIGITASI PETA Menggunakan Software Arc View: Peta Penggunaan Lahan Desa Barusuda


Geografi Regional Indonesia: Provinsi Kalimantan Utara



Provinsi Kalimantan Utara
2.1. Kondisi Umum Geografi
            Provinsi Kalimantan Utara merupakan Provinsi ke-34 di Indonesia dan merupakan provinsi termuda dari seluruh Provinsi yang ada di Indonesia.
Ø  Provinsi Kalimantan Utara terdiri dari 4 Kabupaten 1 Kota yaitu :
·         Kabupaen Bulungan
·         Kabupaten Malinau
·         Kabupaten Nunukan
·         Kabupaten Tana Tidung
·         Kota Tarakan
2.1.1. Batas Wilayah
Ø  Letak geostrategis Provinsi Kalimantan Utara berbatasan dengan :
·         Batas Utara             : Negara Malaysia Bagian Sabah
·         Batas Selatan           : Kabupaten Kutai Barat, Kutai Timur, Kutai Kertanegara Kan Kab. Berau Prov Kaltim
·         Batas Timur            : Laut  Sulawesi
·         Batas Barat                         : Negara Malaysia Bagian Serawak
Letak Geografis Provinsi Kalimantan Utara memiliki lokasi yang sangat strategis dan menguntungkan, karena daerahnya di lewati oleh alur pelayaran yang termasuk dalam kategori Alur Laut Kawasan Indonesia II (ALKI II) yang sering di lewati oleh kapal-kapal yang berlayar dari perairan Indonesia kealur pelayaran internasional meliputi Kawasan Malaysia, Filipina, Brunei, Singapore dan negara-negara ASEAN, serta negara-negara Asia Pasifik seperti Hongkong, China, Korea Selatan dan Jepang.
Provinsi Kalimantan Utara merupakan provinsi yang berbatasan langsung dengan negara tetangga Malaysia, tepatnya dengan Bagian Sabah dan Serawak, Malaysia.Untuk daerah daratan terdapat + 1.038 km garis perbatasan antaraProvinsi Kalimantan Utara dengan Negara Malaysia.

2.1.2. Luas Wilayah
Ø  Luas wilayah adminsitratif  : ± 75.467,70 Km2,  terdiri dari :
·         Kabupaten Bulungan                       : + 13.925,72 Km2
·         Kabupaten Nunukan                         : + 13.841,90 Km2
·         Kabupaten Malinau               : + 42.620,70 Km2
·         Kabupaten TanaTidung        : + 4.828,58 Km2
·         Kota Tarakan                        : +  250,80 Km2

Ø  Provinsi Kalimantan Utara saat pemekaran pada tanggal 25 Oktober 2012 saat UU No. 20 Tahun 2012 ditetapkan memiliki 38 kecamatan yang terdiri dari :
·         Kabupaten Bulungan            : 10 Kecamatan
·         Kabupaten Nunukan                         :   9 Kecamatan
·         Kabupaten Malinau               : 12 Kecamatan
·         Kabupaten TanaTidung        :   3 Kecamatan
·         Kota Tarakan                                    :   4 Kecamatan
2.13. Sejarah Pemekaran Kalimantan Utara
Terbentuknya Provinsi Kalimantan Utara yang disingkat menjadi Kaltara, melalui proses panjang yang diwacanakan sejak tahun 2000. Provinsi Kaltara secara resmi terbentuk sejak ditandatanganinya Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2012 tentang Pembentukan Provinsi Kalimantan Utara pada tanggal 16 November 2012 oleh Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono.
RUU pembentukan Provinsi Kalimantan Utara ini sebelumnya telah disetujui oleh Rapat Paripurna DPR pada 25 Oktober 2012 untuk disahkan menjadi undang-undang (UU). Sejak terbit UU No. 20 Tahun 2012 maka resmi terbentuk Provinsi Kalimantan Utara sebagai provinsi ke 34 di Indonesia. Pada tanggal 22 April 2013 Penjabat Gubernur Kalimantan Utara yaitu Irianto Lambrie dilantik oleh Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi di Jakarta.
Tujuan pembentukan provinsi ini adalah untuk mendorong peningkatan pelayanan dibidang pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan, memperpendek rentang kendali (span of control) pemerintahan, terutama di kawasan perbatasan. Pemerintah Pusat berharap dengan adanya pemerintahan provinsi, permasalahan di perbatasan utara Kalimantan dapat langsung dikontrol dan dikendalikan oleh pemerintah pusat dan daerah. Diharapkan juga dengan adanya Provinsi Kaltara dapat meningkatkan perekonomian warga Kalimantan Utara yang berada di dekat perbatasan dengan negara-negara tetangga.
Pada saat dibentuknya, wilayah Kaltara terbagi 5 wilayah administrasi yang terdiri atas 1 kota dan 4 kabupaten yakni Kota Tarakan, Kabupaten Bulungan, Malinau, Nunukan, dan Kabupaten Tana Tidung. Seluruh wilayah tersebut sebelumnya merupakan bagian dari wilayah Kalimantan Timur. Berdasarkan bunyi Pasal 7 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2012, Kaltara beribukota Tanjung Selor yang berada di Kabupaten Bulungan.
Terdapat 5  alasan penting sebagai bahan pertimbangan pembentukan Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara):
  1. Wilayah Provinsi Kalimantan  Timur luas kurang lebih 1 ½  kali luas Pulau Jawa + Madura. Luasnya wilayah ini berakibat rentang kendali pemerintahan belum optimal sehingga pembangunan secara holistik untuk kesejahteraan rakyat tidak terwujud terutama di daerah pedalaman dan perbatasan (data BPS Tahun 2008 kemiskinan mencapai angka 9,51%).
  2. Kesejahteraan warga perbatasan hingga saat ini sangat memprihatinkan, yang dapat berimplikasi ke masalah Ekonomi, Politik, Sosial, Budaya, Ketahanan dan Keamanan. (Epoleksosbudhankam).
  3. Belum adanya keseimbangan faktor geografi, demografi, intellektual capital dan natural capital.
  4. Provinsi Kaltara sudah merupakan kebutuhan NKRI untuk membantu pemerintah mengatasi persoalan perbatasan dalam arti luas (tidak terulang lagi kasus Sipadan dDan Ligitan).
  5. Terdapat 500.000 penduduk Indonesia di Sabah dan Serawak 217.000 diantaranya ilegal dan rentan penyiksaan, perkosaan, kerja paksa, dan lain sebagainya, dimana terdapat setidaknya 45.000 anak –anak Indonesia tidak bisa bersekolah di Negeri Jiran itu. Dari jumlah itu sebanyak 40% - 50% berasal dari embarkasi Nunukan.
2.1.4. Pembagaian Wilayah
Ø  Kabupaten Bulungan
http://saripedia.files.wordpress.com/2012/10/kabupaten_bulungan-svg.png?w=300&h=200Kabupaten Bulungan adalah kebupaten induk bagi semua wilayah di Kalimantan Utara sebelum tahun 1997 yang memekarkan Kota Tarakan dan tahun 1999 memekarkan Kabupaten Malinau dan Kabupaten Nunukan serta tahun 2007 pemekaran terakhir yaitu Kabupaten Tana Tidung. Kabupaten kecil dengan luas 18.010,50 km² dan penduduk 135.915 jiwa pada tahun 2011 serta berpusat di Kecamatan Tanjung Selor. Bulungan juga merupakan daerah yang dicanangkan sebagai ibukota calon provinsi Kalimantan Utara, tetapi memiliki fasilitas dan penunjang yang serba kekurangan, sehingga membuat Kecamatan Pulau Bunyu yang merasa kurang diperhatikan dan ingin memisahkan diri serta bergabung dengan Kota Tarakan, yang dianggap lebih dekat dengan Pulau Bunyu.

Ø  Kabupaten Nunukan
http://saripedia.files.wordpress.com/2012/10/kabupaten_nunukan-svg.png?w=300&h=200Kabupaten Nunukan adalah kabupaten terbesar kedua setelah Kota Tarakan dengan penduduk 140.842 jiwa pada tahun 2010 dengan luas wilayah 14.493 km² yang berpusat di Pulau Nunukan Timur tepatnya di Kecamatan Nunukan. Kabupaten Nunukan merupakan kabupaten yang berbatasan darat maupun laut dengan negara bagian Malaysia yaitu Sabah dan Sarawak, setiap harinya di Pelabuhan Tunon Taka yang merupakan pelabuhan yang dikelola BUMN atau lebih tepatnya dikelola PT. Pelindo IV selalu dipadati penumpang yang pada umunya berdagang dan sebagian lagi Tenaga Kerja Indonesia yang berpergian ke Tawau, Sabah, Malaysia Timur. Nunukan juga memili bandar udara domestik yang akan dicalonkan sebagai bandar udara internasional yaitu Bandar Udara Nunukan sebagai bandara terbesar kedua di Kalimantan Utara.
Ø  Kabupaten Malinau
http://saripedia.files.wordpress.com/2012/10/kabupaten_malinau-svg.png?w=300&h=200Kabupaten Malinau merupakan kabupaten terluas di Kalimantan utara dengan luas 39.799,90 km² serta berpenduduk terkecil kedua setelah Kabupaten Tana Tidung yaitu 62.423 jiwa. Malinau berpusat di Kecamatan Malinau Kota yang berpenduduk sekitas 50% dari jumlah dari jumlah penduduk total. Kabupaten Malinau berada di wilayah pedalaman yang pada umumnya merupakan pemukiman bagi Suku Tidung dan Suku Dayak. Malinau juga merupakan satu dari dua kabupaten yang berbatasan langsung dengan negara tetangga yaitu Malaysia. Kabupaten tersebut juga memiliki satu bandar udar domestik yaitu Bandar Udara Kolonel Robert Atty Bessing dan banyak bandar udara perintis perbatasan salah satunya yaitu Bandar Udara Long Apung.

Ø  Kabupaten Tana Tidung
http://saripedia.files.wordpress.com/2012/10/kabupaten_tana_tidung-svg.png?w=300&h=200Kabupaten Tana Tidung merupakan kabupaten termuda, terkecil serta berpenduduk tersedikit di Kalimantan Utara, yang berada di arus Sungai Sesayap dan berpenduduk 22.503 jiwa pada tahun 2011 dengan luas wilayah 4.828,58 km². Tana Tidung sama seperti Kabupaten Malinau yang pada umumnya berpenduduk Suku Tidung namun sangat jarang Suku Dayak tetapi yang terdapat hanyalah Suku Berushu.
Ø  http://saripedia.files.wordpress.com/2012/10/kota_tarakan-svg.png?w=300&h=200Kota Tarakan
Kota Tarakan merupakan pusat perekonomian dan jasa terbesar di wilayah utara Kalimantan Timur dengan jumlah penduduk terbesar 239.787 jiwa pada tahun 2011 di pulau kecil dengan luas 250,80 km² dan kepadatan hampir mencapai 1.000 jiwa per/km². Tarakan juga merupakan pusat transportasi udara maupun laut di Kalimantan Utara, Bandar Udara Juwata merupakan bandar udara berstatus internasional terbesar di wilayah Kalimantan Utara dengan rata-rata penumpang per/tahun mencapai 1 juta penumpang, dan Pelabuhan Malundung juga merupakan pelabuhan terbesar di Kalimantan Utara yang dikelola oleh PT. Pelindo IV. Kota Tarakan juga memiliki beberapa pelabuahan kecil lainnya seperti Pelabuhan Tengkayu I dan II serta Pelabuhan Ferry Juata Laut.

2.2. Kondisi Alam  Provinsi Kalimantan Utara (Kabupaten Bulungan)
2.2.1 Iklim
Komponen iklim adalah curah hujan (jumlah curah hujan tahunan, bulanan, hari hujan), suhu udara, kelembaban, penyinaran matahari. Iklim merupakan komponen penting dalam menentukan keberhasilan produksi pertanian, khususnya tanaman pangan di suatu daerah/wilayah. Bagi tanaman pangan, khususnya curah hujan sangat diperlukan untuk menentukan waktu tanam dan waktu panen, serta proses pasca panen. Terjadinya penyimpangan iklim akan berpengaruh terhadap tinggi rendahnya hasil, dan faktor-faktor lain yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman, misalnya serangan hama dan penyakit. Oleh karena itu pengetahuan iklim dari suatu daerah/wilayah sangat penting untuk diketahui.
            Jumlah curah hujan dan distribusi curah hujan mempunyai hubungan yang erat dengan petumbuhan tanaman dan potensi hasil. serta distribusinya yang optimal, berbeda untuk setiap jenis tanaman. Demikian halnya jumlah curah hujan yang diperlukan setiap fase pertumbuhan berbeda, umumnya menjelang saat panen jumlah curah hujan, lebih sedikit dibanding pada saat fase pertumbuhan aktif.
Di Indonesia, pada umumnya tanaman padi ditanam pada musim hujan, karena pengairannya tergantung air hujan. Di wilayah Asia Tenggara, umumnya tanaman padi berkembang pada daerah-daerah dengan jumlah curah hujan 1150 mm, yang tersebar selama lima bulan (IRRI, 1976). Kalau dihitung dari jumlah tersebut, rata-rata jumlah hujan  per bulan ada 250 mm.

2.2.2. Geologi dan Geomorfologi
            Secara umum bentuk lahan di Kabupaten Bulungan didominasi oleh bentuk lahan yang datar hingga berbukit-bukit yang ditandai dengan banyaknya gunung, tebing yang terjal dan kemiringan lahan yang tajam. Ketinggian wilayah semakin ke Barat Daya semakin meningkat, sehingga mencapai di atas 300 m di atas permukaan laut dengan kemiringan bervariasi 16-25 %, 26-40 % dan 41-60 %. Sebaliknya semakin ke timur ketinggian wilayah semakin rendah hingga kurang dari 2 m di atas permukan laut dengan kemiringan lahan sampai kurang dari 2%.


2.2.3 Jenis Tanah
Jenis tanah di Kabupaten Bulungan didominasi oleh jenis tanah alluvial, podzolik merah kuning dan latosol.
2.3. Kondisi Manusia Kalimantan Utara
2.3.1. Demografi dan Kependudukan
Pada saat terbitnya Undang Undang Nomor 20 Tahun 2012 jumlah penduduk Provinsi Kalimantan Utara berjumlah  + 692.163 jiwa, dengan kepadatan penduduk + 10 Jiwa/Km. Saat ini (Awal November 2013) setelah terbentuk dan berjalannya roda Pemerintahan Provinsi Kalimantan Utara selama kurun waktu  + 1 (satu) tahun sejak di ditetapkannya UU No, 20 Tahun 2012 tentang Pembentukan Provinsi Kalimantan Utara, maka terjadi peningkatan jumlah penduduk sebesar 30.842 jiwa atau sebesar 4,45 % jiwa sehingga jumlah penduduk menjadi  sebanyak 723.005 jiwa, dengan rincian sebagai berikut :
  1. Kabupaten Bulungan              : + 150.997 jiwa
  2. Kabupaten Malinau                 : +   83.339 jiwa
  3. Kabuapaten Nunukan                         : + 220.257 jiwa
  4. Kabupaten Tana Tidung         : +   28.439 jiwa
  5. Kota Tarakan                          : + 239.973 jiwa
Penduduk Provinsi Kalimantan Utara adalah heterogen (majemuk) yang terdiri dari berbagai suku. Secara garis besar penduduk Provinsi Kalimantan Utara terdiri dari :
  1. Suku Dayak
  2. Suku Tidung
  3. Suku Bulungan
  4. Suku Banjar
  5. Suku Bugis
  6. Suku Jawa
  7. Suku Sunda, NTT, NTB dan lain-lain.
  8. Etnis  China
Agama   :
1.      Islam               : 75,1 %
2.      Protestan         : 20,4 %
3.      Katolik                        : 2,6%
4.      Budha             : 1,7%
5.      Hindu              : 0,05%
6.      Kong hu cu     : 0,15%
2.3.2. Pertumbuhan  Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi di sejumlah wilayah unggulan di provinsi baru, Provinsi Kalimantan Utara terus meningkat dan berada di level yang cukup tinggi, bahkan melebihi pertumbuhan ekonomi nasional. Dilansir Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltim, pada tahun 2009 hingga 2011 laju pertumbuhan ekonomi cenderung mengalami peningkatan di Kabupaten Nunukan, Malinau, Bulungan, Tana Tidung, dan Kota Tarakan.
Sehubungan dengan baru terbentuknya Provinsi Kalimantan Utara maka gambaran pertumbuhan ekonomi dengan kondisi real daerah Provinsi Kalimantan Utara, akan tetapi secara umum dapat dilihat pertumbuhan ekonomi dan PDRBnya dengan cara mengacu Buku PDRB Provinsi Kalimantan Timur dan dipilih untuk 5 daerah yang ada di Provinsi Kalimantan Utara maka dapat  dikatakan bahwa pada akhir tahun 2012 sebagai berikut :
1.     Pertumbuhan Ekonomi                                     :  + 3,95 %, 
2.     PDRB Tanpa Migas ( harga berlaku)               :  + Rp. 16,9 Trilyun
3.     PDRB dengan Migas (harga berlaku)               :  + Rp. 18,3 Trilyun
4.     Income Perkapita                                               :  + Rp.2.150.000/bln
5.     Angka kemiskinn                                              :  + 11,01 %
Rata-rata laju pertumbuhan ekonomi paling tinggi terjadi di Kabupaten Malinau sebesar 11,40%. Diikuti 6,78% di Kabupaten Nunukan, 6,73% di Kota Tarakan, 5,80% di Kabupaten Bulungan serta 5,34% di Kota Tarakan. Melihat pertumbuhan ekonomi tersebut, diharapkan dengan terbentuknya Provinsi Kalimantan Utara, lima daerah ini mengalami peningkatan pertumbuhan ekonomi diatas 6% (sama dengan diatas tingkat pertumbuhan ekonomi nasional). Apalagi rentang kendali aktivitas ekonomi lima daerah ini sudah ditangani oleh Pemerintah Provinsi. Sehingga, ini menjadi tombak besar pemicu pertumbuhan ekonomi baru di Kalimantan Utara termasuk wilayah perbatasan.
Selain pertumbuhan ekonomi, yang menjadi tugas besar pemerintah Provinsi Kaltara adalah penurunan pengangguran.  Sesuai data BPS Kaltim, kondisi ketenagakerjaan tahun 2012 di Kaltara sebagai berikut. Jumlah penduduk yang bekerja di Kota Tarakan sebesar 86.052 jiwa, Kabupaten Malinau sebesar 30.045 jiwa,  Kabupaten Bulungan sebesar 49.210 jiwa, dan Kabupaten Nunukan sebesar 63.159 jiwa. Peringkat terendah untuk jumlah penduduk yang bekerja terendah adalah di Kabupaten  Tana Tidung yang sebesar 6.590 jiwa.
Hal yang sama juga terjadi pada jumlah penduduk yang menganggur.  Tingkat pengangguran tertinggi terjadi di Kabupaten Nunukan sebesar 11,83%. Diikuti dengan Kabupaten Malinau 9,23%, Kabupaten Bulungan 8,90%, Kabupaten TanaTidung 8,80%, serta Kota Tarakan 8,26%. Sehingga, perlu ada upaya Provinsi Kalimantan Utara untuk peningkatan investasi yang berdampak besar terhadap penyerapan tenaga kerja untuk masyarakatnya.

2.3.3. Potensi Daerah

Potensi Sumber Daya Alam
Potensi sumber daya alam Kaltara melimpah. Salah satunya Taman Nasional Kayan Mentarang yang melintasi wilayah Kabupaten Nunukan dan Malinau dengan luas sekitar 1,35 juta hektar dan terletak di dalam wilayah Kecamatan Kayan Hilir, Pujungan, Krayan, Mentarang, dan Lumbis. Taman nasional ini berbentuk panjang dan menyempit, dan mengikuti batas internasional dengan Negara bagian Sabah dan Serawak, Malaysia.

·         Perkebunan

http://kaltaraprov.go.id/sites/default/files/styles/flexslider_full/public/Kelapa%20Sawit%20Teras.jpg?itok=_ufGU9yL
Potensi perkebunan berupa perkebunan kelapa sawit, perkebunan cokelat, perkebunan kopi dan lain-lain.

Terdapat beberapa perusahaan perkebunan kelapa sawit yang tersebar di 4 (empat) kabupaten dalam Provinsi Kalimantan Utara. Beberapa perusahaan tersebut antara lain : PT. Sanggam Kahuripan Indonesia, PT. Inti Selaras Perkasa, PT. Sentosa Sukses Utama dan lain-lain.
·         Kehutanan
Terdiri dari hutan konservasi (Hutan Lindung) dan ada hutan yang dapat dibudidayakan (Kawasan Budidaya Kehutanan dan Kawasan Budidaya Non Kehutanan). Terdapat beberapa perusahaan IUPHHK (Izin Usaha Pengelolaan Hasil Hutan Kayu) yang bekerja di wilayah Provinsi Kalimantan Utara.
Terdapat juga hutan yang dilindungi dan dikenal di seluruh dunia yaitu Hutan Lindung Kayan Mentarang yang luasnya + 1,5 juta Ha, yang terletak di 2 Kabupaten yaitu Kabupaten Malinau dan Kabupaten Nunukan. Hutan ini juga dikenal dengan julukan sebagai “Heart of Borneo
·         Perikanan dan Kelautan
Hasil laut dan tambak berupa ikan, udang, budi daya rumput laut dan hasil laut lainnya.
Terdapat beberapa perusahaan yang bergerak disektor perikanan dan kelautan, termasuk yang bergerak di pertambakan udang.
Komoditi Udang dari wilayah Provinsi Kalimantan Utara sudah terkenal bahkan sampai keluar negeri, dan dikenal dengan Udang Borneo atau “Borneo Shrimp“.

·         Pariwisata

http://kaltaraprov.go.id/sites/default/files/styles/flexslider_full/public/pariwisata_2006-09-12_00010.jpg?itok=gVem89dbPotensi wisata di Kabupaten Nunukan antara lain wisata alam Pantai Batu Lemampu, Puncak Bukit Batu Sicien, Air Terjun Ruab Sebiling, dan Air Terjun Binusan serta wisata budaya musik dan tari bambu tradisional.
Sedangkan di Kabupaten Malinau, potensi wisatanya antara lain Air Terjun Taras, Air Terjun Marthin Billa, Batu Ujang-ujang, arus liar Sungai Tugu dan Sungai Bahaowulu, air panas Semolon, dan wisata eko di Taman Nasional Kayan Mentarang serta wisata budaya di Desa Long Ampung, Long Nawang, dan Desa Samburudut. Produk khas Malinau antara lain tas rajutan, keripik buah, dan madu asli Malinau.
Potensi wisata di Kabupaten Tana Tidung Gunung Rian di Desa Safari Rian Kecamatan Sasayap yang berhutan lindung luas dengan Air Terjun Rian-nya, Batu Mapan yang dinilai keramat di Km 6 Tidung Pale, sumber air panas di Mantalapan, Air Terjun Bikis, dan menyusuri Sungai Sesayap dengan perahu menikmati hutan lindung di sepanjang Sesayap serta wisata budaya melihat adat istiadat dan kebudayaan Suku Tidung.
Di Kota Tarakan sendiri potensi wisatanya antara lain Pantai Amal di Kampung empat, 11 Km dari pusat kota, Wana Wisata Persemaian di daerah Juata, bunker dan gudang museum peninggalan Belanda, Tugu Australia, Tugu Perabuan di Jalan Markoni, dan Meriam Perang bekas peninggalan Belanda di Jalan Sumatra, depan Wisma Patra.
Sedangkan di Kabupaten Bulungan, potensi arung jeram di Sungai Giram dan Sungai Kayan, Air Terjun Long Pin,  Sumber Air Panas Sajau, Gunung Putih, Air Terjun Idaman KM 18, Pulau Burung, Pantai Tanah Kuning, Pantai Nibung, Pantai Nibung yang berpasir putih, dan Pantai Bahari Karang Tigau di Desa Tanah Kuning yang juga berpasir serta oleh-oleh khas Tidung Pale yaitu madu asli dan udang sungai.
·         Pertanian                    
Potensi pertanian berupa padi sawah, padi ladang, jagung, kedelai dan sebagainya.
Terdapat perusahaan besar yang menanamkan investasinya di sektor pertanian berupa pertanian tanaman padi dan palawija, seperti PT. Sang Hyang Sri, PT.Nusa Agro Mandiri (PT. Solaria) dan lain-lain.
Di Kabupaten Bulungan terdapat Kawasan pertanian terpadu yang dikenal dengan sebutan Delta Kayan Food Estate dengan luas lahan + 50.000 Ha.
2.3.4. Kebudayaan
            Provinsi Kalimantan Utara memiliki kebudayaan seperti :
·         Rumah Adat Baloy
·         Senjata tradisional Mandau
·         Lagu daerah Babilin


2.4. Analisis Wilayah Provinsi Kalimantan Utara
            Terbentuknya Provinsi Kalimantan Utara yang disingkat menjadi Kaltara, melalui proses panjang yang diwacanakan sejak tahun 2000. Provinsi Kaltara secara resmi terbentuk sejak ditandatanganinya Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2012 tentang Pembentukan Provinsi Kalimantan Utara pada tanggal 16 November 2012 oleh Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono.
Tujuan pembentukan provinsi ini adalah untuk mendorong peningkatan pelayanan dibidang pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan, memperpendek rentang kendali (span of control) pemerintahan, terutama di kawasan perbatasan. Pemerintah Pusat berharap dengan adanya pemerintahan provinsi, permasalahan di perbatasan utara Kalimantan dapat langsung dikontrol dan dikendalikan oleh pemerintah pusat dan daerah. Diharapkan juga dengan adanya Provinsi Kaltara dapat meningkatkan perekonomian warga Kalimantan Utara yang berada di dekat perbatasan dengan negara-negara tetangga.
Potensi sumber daya alam Kaltara melimpah. Salah satunya Taman Nasional Kayan Mentarang yang melintasi wilayah Kabupaten Nunukan dan Malinau dengan luas sekitar 1,35 juta hektar dan terletak di dalam wilayah Kecamatan Kayan Hilir, Pujungan, Krayan, Mentarang, dan Lumbis. Taman nasional ini berbentuk panjang dan menyempit, dan mengikuti batas internasional dengan Negara bagian Sabah dan Serawak, Malaysia.
Provinsi Kalimantan Utara belum memiliki Tata Ruang Wilayah Provinsi sendiri, namun masih mengikuti Tata Ruang Wilayah Provinsi Kalimantan Timur. Secara bertahap nantinya Provinsi Kalimantan Utara akan mempunyai Tata Ruang Wilayah Provinsi sendiri yang terpisah dengan Provinsi Kalimantan Timur. Langkah-langkah yang telah dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara adalah berperan aktif dalam setiap rapat mengenai tata ruang wilayah yang undangannya digagas oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur.
Pertumbuhan ekonomi di sejumlah wilayah unggulan di provinsi baru, Provinsi Kalimantan Utara terus meningkat dan berada di level yang cukup tinggi, bahkan melebihi pertumbuhan ekonomi nasional. Dilansir Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltim, pada tahun 2009 hingga 2011 laju pertumbuhan ekonomi cenderung mengalami peningkatan. Rata-rata laju pertumbuhan ekonomi paling tinggi terjadi di Kabupaten Malinau sebesar 11,40%. Diikuti 6,78% di Kabupaten Nunukan, 6,73% di Kota Tarakan, 5,80% di Kabupaten Bulungan serta 5,34% di Kota Tarakan. Melihat pertumbuhan ekonomi tersebut, diharapkan dengan terbentuknya Provinsi Kalimantan Utara, lima daerah ini mengalami peningkatan pertumbuhan ekonomi diatas 6% (sama dengan diatas tingkat pertumbuhan ekonomi nasional). Apalagi rentang kendali aktivitas ekonomi lima daerah ini sudah ditangani oleh Pemerintah Provinsi. Sehingga, ini menjadi tombak besar pemicu pertumbuhan ekonomi baru di Kalimantan Utara termasuk wilayah perbatasan.
2.5 Analisis Perencanaan Wilayah Provinsi Kalimantan Utara
Kalimantan Utara sebagai provinsi baru yang belum genap berusia 2 tahun sejak tanggal pengesahannya pada tanggal 16 November 2012, sudah memiliki memiliki prestasi yang cukup baik. Jika menilik tujuan pembentukan provinsi Kalimantan Utara yaitu untuk mendorong peningkatan pelayanan dibidang pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan, memperpendek rentang kendali (span of control) pemerintahan, terutama di kawasan perbatasan. Pemerintah Pusat berharap dengan adanya pemerintahan provinsi, permasalahan di perbatasan utara Kalimantan dapat langsung dikontrol dan dikendalikan oleh pemerintah pusat dan daerah. Diharapkan juga dengan adanya Provinsi Kaltara dapat meningkatkan perekonomian warga Kalimantan Utara yang berada di dekat perbatasan dengan negara-negara tetangga. Ternyata terdapat kurang maksimalnya pemerintahan Kalimantan Timur untuk daerah-daerah yang saat ini menjadi daerah provinsi Kalimantan Utara.
Jika dilihat dari potensi sumber daya alamnya, Kalimantan Utara memiliki potensi yang sangat positif untuk menjadi provinsi yang maju. Terdapat potensi perkebunan dengan beberapa perusahaan perkebunan kelapa sawit, potensi pertanian dan ada banyak perusahaan yang menanamkan investasinya di sektor pertanian padi dan palyja, potensi kehutanan, potensi perikanan dan kelautan, juga memiiki potensi pariwisata yang tersebar di 4 kabupaten dan 1 kota. Dengan seluruh provinsi tersebut seharusnya pemerintah Kalimantan Utara dapat meminimalisir kesengsaraan masyarakat Kalimantan Utara yang tinggal diperbatasan. Seperti yang telah kami bahas sebelumnya, salah satu alasan penting terbentuknya Klimantan Utara adalah ternyata terdapat 500.000 penduduk Indonesia di Sabah dan Serawak 217.000 diantaranya ilegal dan rentan penyiksaan, perkosaan, kerja paksa, dan lain sebagainya, dimana terdapat setidaknya 45.000 anak –anak Indonesia tidak bisa bersekolah di Negeri Jiran itu. Dari jumlah itu sebanyak 40% - 50% berasal dari embarkasi Nunukan.
Ditambah dengan pertumbuhan ekonomi yang cukup baik, dengan pertumbuhan ekonomi yang terus meningkat dan berada di level yang cukup tinggi, bahkan melebihi pertumbuhan ekonomi nasional. Provinsi Kalimantan Utara sebenarnya dapat menjadi provinsi yang lebih produktif dengan mengembangkan segala potensi sumber daya alam yang ada, menumbuhkan lapangan-lapangan kerja dengan melibatkan potensi sumber daya alam yang ada seperti mendirikan lebih banyak lagi industri perkebunan kelapa sawit namun tidak melupakan konsep pembangunan yang berwawasan lingkungan. Sama halnya dengan potensi perikanan dan pertanian, pemerintah dapat mengembangkannya dengan melibatkan masyarakat Kalimanan Utara. Dalam jangka panjang, hasil produksi dapat di expor dan hal tersebut tentu meningkatkan pendapatan daerah juga meningkatkan kesejahteraan rakyat karena banyaknya lapangan peerjaan yang terdaoat di Kalimantan Utara.
Dalam potensi alam yang lainnya seperti pariwisata. Terdapat banyak sekali sektor pariwisata yang tersebar di wilayah Kalimantan Utara. Hal ini seharusnya dapat menjadi sumber pendapatan bagi daerah maupn masyarakat. Terdapat pula penjualan berbagai produk khas daerah-daerah yang terdapat di Kalimantan Utara. Jika pemerintah memberi sarana prasarana lebih untuk meunjang pariwisata yang terdapat di Kalimantan Utara, hal ini sangat berdampak baik bagi perumbuhan ekonomi juga kesejahteraan rakyat di wilayah Kalimantan Utara.
Dalam bidang lainnya seperti pendidikan, pemerintah Kalimantan Utara juga harus mencanangkan program pendidikan yang ditujukan untuk meningkatkan mutu pendidikan di wilayah Kalimantan Utara. Hal ini juga sangat penting, dan memiliki dampak jangka panjang. Karena seperti yang kita ketahui sebelumnya terdapat setidaknya 45.000 anak –anak Indonesia tidak bisa bersekolah di Negeri Jiran. Dari jumlah itu sebanyak 40% - 50% berasal dari embarkasi Nunukan.